Selasa, 14 Juli 2009

Pembunuhan berlatarbelakang kebencian terhadap Islam

Terjemahan dari Tageszeitung, 06.07.2009:
http://www.taz.de/1/politik/deutschland/artikel/1/mord-mit-islamfeindlichem-hintergrund/

"Laki laki yang minggu lalu membunuh seorang wanita 31 tahun berkebangsaan mesir dengan 18 tusukan pisau di Pengadilan negara bagian,Dresden, kemungkinan memiliki motif Islamphobia. "

Berlin TAZ, Wanita mesir yang Rabu lalu terbunuh di pengadilan Dresden kemungkinan adalah korban pembunuhan pertama dari sebuah klausul kebencian terhadap Islam di Jerman. Pelaku adalah orang yang membenci orang asing dengan sangat radikal. Kita sedang menguji, apakah dia mempunyai sikap membenci islam secara spesifik“. kata Jaksa penuntut Christian Avenarius kepada TAZ.

Kasus ini dimulai pada akhir 2008 di sebuah tempat permainan, ketika mereka berselisih tentang pemakaian mainan jungkat jungkit untuk anaknya. Dalam perselisihan tersebut Alex W. 28 tahun mengumpati Marwah (31 tahun) yang berjilbab dengan sebutan „Teroris“, „pelacur murahan“ dan Islamistin (sebutan negatif). Karena kejadian itu Marwa menuntutnya di pengadilan dan karenanya warga jerman keturunan rusia yang menetap di jerman sejak th.2003 tersebut divonis denda uang. Karena dia pengangguran besarnya denda hanya 780 Euro. Masih menurut penuturan sang jaksa penuntut umum, dalam proses persidangan lelaki ini mengatakan bahwa „untuk orang seperti itu“ ucapannya bukanlah termasuk penghinaan, karena wanita ini „bukan manusia sungguhan“. Karena itu Jaksa penuntut umum mengajukan banding dengan tuntutan hukuman kurungan.

Dalam persidangan banding minggu yang lalu Marwa yang sedang hamil 3 bulan datang ke persidangan dengan suami dan anaknya yang berusia 3 tahun. Ketika dia sedang menyatakan kesaksiannya, Alex W menyerang dengan tiba tiba dengan sebuah pisau dan menusuk dalam waktu singkat sebanyak 18 kali. Marwa E meninggal seketika. Suaminya , Elwy O. mencoba untuk melindungi istrinya sehingga terluka parah. Seorang Polisi yang tergopoh gopoh masuk ruangan malah menganggap sang suami sebagai pelaku (tindakan yang sampai saat ini tidak bisa dijelaskan alasannya) dan menembak kakinya. Elwy O mengalami koma beberapa hari karena lukanya.

„Jika benar apa yang ditulis media, kejadian ini jelas sebuah kasus kebencian terhadap Islam“, Kata Peter Widmann, peneliti Islamophobie pada Pusat Penelitian Antisemit. Juga Sabine Schiffer, Direktur Institut untuk Media yang Bertanggungjawab, di Erlangen, yang juga seorang Ahli dari Konferensi Islam, menganggap perbuatan karena penghinaan yang karenanya Marwa E terbunuh, merupakan sebuah aksi kebencian terhadap Islam.

Sekjen Majelis Pusat untuk Yahudi dan Muslim, Stephan Kramer dan Aiman Mazyek, kemarin mengunjungi suami dari Marwa di Rumah Sakit. „Kami ingin menyatakan sikap yang jelas untuk melawan Islamophobie“, kata Kramer. „Banyak muslim yang mengalami ketakutan dan kita tidak boleh mengabaikan begitu saja.“ Reaksi yang muncul sampai saat ini sangat „tidak dimengerti hematnya“

Perbuatan ini kemungkinan dipicu oleh atmosfer kebencian di internet dan kecenderungan kecenderungan yang bermasalah dibawah kondisi intelektual tertentu yang mencapai ke tengah masyarakat“, kata Widman, seorang peneliti. Walaupun begitu tema „Kebencian terhadap Islam“ sampai saat ini hampir tidak pernah didiskusikan secara terbuka.

Masih kata Widman, hal ini salah satunya terletak pada sebuah „ketidaknyamanan yang semakin luas tentang Islam“ sampai ditengah masyarakat. „Untuk itu ada ketidakpastian, mana yang termasuk dalam kritik yang diperbolehkan dan dimana sebuah permusuhan diawali“, kata Widmann. Menurut pendapat Widmann sesungguhnya hal ini mudah:“ Kritik selalu diperbolehkan, jika dia ditujukan pada persona tau organisasi yang jelas, tapi tidak mengarah pada karakterkolektif yang digeneralisir.

Juga Ketua dari komite dalam di parlemen, Sebastian Edathy (SPD) mengamati bahwa fenomena kebencian terhadap Islam di tahun tahun terakhir „semakin meluas“.

Tidak ada komentar: