Selasa, 14 Juli 2009

KAMI TURUT BERDUKA CITA ATAS MARWA

Banyak teman yang minta terjemahan atas pernyataan petinggi Partai Grünen di Jerman Cem Özdemir dan Claudia Roth yang merupakan politikus nasional yang pertama kali mengambil posisi terhadap kejadian yang bagi kaum muslimin adalah simbol dari puncak kebencian terhadap Islam.

edisi bahasa jermannya ada di:
http://www.gruene.de/einzelansicht/artikel/wir-trauen-um-marwa-s.html

------------------------------
PM 156/09, 10.07.2009- Untuk acara duka cita atas korban berkebangsaan mesir, Marwa S. di Dresden, Claudia Roth dan Cem Özdemir sebagai Pimpinan Nasional Bundnis 90/Die Grünen menyatakan:

10.07.09
„ Kami berbela sungkawa untuk Marwa S.,yang terbunuh dengan cara yang kejam. Pembunuhan berlandaskan rasis dan islamophobie sangat mengejutkan jiwa kami. Kami memberikan rasa empatie yang sangat mendalam untuk semua kerabat Marwa S. Dia meninggalkan seorang suami yang mengalami sendiri kejadian pembunuhan tersebut dan mengalami luka yang membahayakan jiwanya, dan juga seorang anak laki laki yang berumur 3 tahun. Ibu muda yang menjadi korban ini sedang hamil 3 bulan.

Tidak ada jawaban yang mudah dan kata kata yang mewakili untuk perbuatan pembunuhan seperti ini. Kita juga tidak boleh mentoleransi iklim masyarakat yang membiarkan bahkan menuntut untuk berdiam diri terhadap sikap kebencian terhadap kelompok tertentu sampai pembunuhan. Karena itu, saat ini dituntut adanya sikap yang jelas dan tindakan yang meyakinkan, terutama dari Menteri Dalam Negeri Jerman sebagai inisiator dari Konferensi Islam Jerman, dari Pemerintah negara negara bagian dan dari Masyarakat Sipil, yang mengecam dengan tegas pembunuhan di Dresden dan menekankan kebersamaan hidup antar umat beragama dengan penuh respek dan saling menghormati.

Sejak 11 September 2001 sikap saling menghormati dan toleransi di Jerman terhadap kaum muslimin sudah tercederai. Padahal Hukum Dasar kita sudah sangat jelas, tanpa bisa diinterpretasikan lain, menyatakan:“ Martabat/Kemuliaan/Kebebasan manusia tidak bisa disentuh“. Juga tindakan tindakan negara seperti Rasterfahndungen (Screening untuk pencarian teroris), Pelarangan Jilbab, rencana akan diberlakukannya tes pemikiran/ideologi dan hasutan masyarakat untuk menentang pembangunan masjid di beberapa kota telah merendahkan keseluruhan bagian dari warga negara secara terang terangan, memarginalkan mereka dan meletakkan mereka secara umum dalam posisi terdakwa

Tidak ada komentar: